Amando Lasabuda: Solusi Iklim Tertimbun di Bawah Kaki Kita?
Pada bulan Apri 2023 lalu, European Space Agency (ESA) mengeluarkan sebuah artikel bertajuk “Revealing invisible Himalaya glacier loss.” ESA mengulas hasil studi yang mengungkapkan bahwa pencairan gletser di Himalaya, sebagai salah satu akibat dari perubahan iklim, ternyata jauh lebih parah daripada yang selama ini diprediksikan.
Penaksiran yang lebih rendah daripada fenomena yang sebenarnya terjadi (disebut ‘underestimation’) dalam pemodelan perubahan iklim dan dampak ikutannya menyimpan ancaman tersembunyi bagi masa depan kehidupan.
Jika target iklim yang kita punya sejak Kesepakatan Paris masih jauh dari kata tercapai, bagaimana jadinya bila proyeksi perubahan iklim yang dijadikan acuan ternyata meleset dan kita telah terlambat untuk berbenah diri? Sehingga, kualitas data yang digunakan untuk pemodelan iklim memegang peranan fundamental dalam menghasilkan proyeksi perubahan iklim yang lebih representatif dan akurat—sebab ”garbage in, garbage out.”
Amando Lasabuda, geolog Indonesia yang berkiprah di UiT The Arctic University of Norway, berusaha untuk menjawab tantangan tersebut melalui penelitian paleogeografi yang berhasil memenangkan hibah 4,2 triliun rupiah dari Marie Skłodowska-Curie Global Postdoc Fellowship 2023.
Dalam percakapan ini, Amando menerangkan signifikansi temuannya kelak bagi studi perubahan iklim. “Tanpa adanya paleogeografi yang kredibel, maka model iklim masa depan pun akan penuh dengan ketidakpastian,” jelasnya.
#Endgame #GitaWirjawan #PerubahanIklim
------------------------
Berminat menjadi pemimpin visioner berikutnya?
Hubungi SGPP Indonesia di:
admissions@sgpp.ac.id
https://admissions.sgpp.ac.id
https://wa.me/628111522504
Playlist episode "Endgame" lainnya:
Wandering Scientists
The Take
International Guests
Kunjungi dan subscribe:
SGPP Indonesia
Visinema Pictures
Create your
podcast in
minutes
It is Free