166. INGIN MATA BERBINAR? LAKUKAN HAL INI
Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib
Pasal: Hadirnya hati saat melaksanakan shalat
Manusia dalarn melaksanakan shalat terbagi menjadi lima tingkatan:
Pertama, tingkatan orang yang zhalim terhadap dirinya dan melampaui batas. Ia adalah orang yang tidak menyempurnakan wudhu'nya, tidak melaksanakan shalat pada waktunya, begitu pula dengan ketentuan-ketentuan dan rukun-rukunnya.
Kedua, orang yang menjaga waktu-waktunya, ketentuan-ketentuannya, rukun-rukunnya yang nampak, wudhu`nya, akan tetapi ia telah menghilangkan kesungguhan jiwanya dalam menghalau perasaan waswas, yang pada akhirnya ia pergi bersama rasa waswas dan pikiran-pikiran yang melintas itu.
Ketiga, orang yang menjaga ketentuan-ketentuannya, rukun-rukunnya dan bersungguh-sungguh dalam melawan waswas dan pikiran-pikiran yang melintas, dan sibuk dengan melawan musuhnya agar musuhnya itu tidak mencuri shalatnya. Orang seperti ini berada dalam shalat dan jihad.
Keempat, orang yang apabila berdiri untuk menegakkan shalat, maka ia menyempurnakan hak-haknya, rukun-rukunnya dan ketentuan-ketentuannya, hatinya tenggelam dalam memperhatikan ketentuan-ketentuan dan hak-hak shalatnya agar ia tidak kehilangan sedikit pun darinya, bahkan seluruh keinginannya dialihkan kepada penegakan shalat itu sebagaimana mestinya dan penyempurnaannya. Sungguh hatinya telah tenggelam dalam urusan shalat dan ketaatan kepada Rabb-nya
Kelima, orang yang apabila berdiri untuk menegakkan shalat ia juga berdiri untuk menegakkannya, meskipun seperti ini, ia telah mengambil dan meletakkan hatinya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, melihat dengan hatinya kepada-Nya, merasa diawasi oleh-Nya, dipenuhi dengan rasa cinta dan kebesaran-Nya, seolah-olah ia melihat dan menyaksikan-Nya. Sungguh perasaan waswas dan bisikan-bisikan itu telah lenyap darinya, dan penghalang antara ia dan Rabb-nya telah terangkat. Perbandingan antara orang seperti ini dan selainnya dalam melaksanakan shalat lebih afdhal dan lebih mulia dibandingkan apa yang ada di antara langit dan bumi, dan orang seperti ini sibuk dalam shalatnya dengan Rabb-nya dan senang dengan apa yang ia lakukan.
Maka tingkatan yang pertama mendapatkan hukuman; yang kedua mendapatkan hisab; yang ketiga mendapatkan pengampunan; yang keempat mendapatkan ganjaran pahala; yang kelima mendapatkan kedekatan dengan Rabb-nya karena ia memiliki bagian di antara orang yang menjadikan penyejuk matanya berada pada pelaksanaan shalat. Siapa yang senang mengerjakan shalat semasa ia hidup di dunia, maka ia akan senang dengan mendapatkan kedekatan dengan Rabb-nya di akhirat kelak dan juga di dunia. Dan siapa yang menjadikan Allah sebagai penyejuk matanya, maka seluruh mata akan menjadi sejuk dengannya. Dan siapa saja yang tidak dijadikan sejuk pandangan matanya dengan Allah Ta'ala, maka jiwanya benar-benar terputus dengan dunia seraya menjadi penyesalan baginya.
view more