Fluent Fiction - Indonesian: Fruity Fumble at the Market Madness
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/fruity-fumble-at-the-market-madness
Story Transcript:
Id: Di tengah-tengah keramaian pasar tradisional Indonesia, dimana terdapat aroma rempah-rempah yang menyebar di udara, kita bertemu dengan Siti, seorang gadis kecil yang lincah dengan senyum lebar terukir di wajahnya.
En: In the midst of the bustling traditional market in Indonesia, where the scent of spices permeates the air, we meet Siti, a lively little girl with a wide smile adorning her face.
Id: Hari itu, Siti berencana untuk membeli buah kesukaannya, yaitu durian.
En: That day, Siti plans to buy her favorite fruit, the durian.
Id: Pagi-pagi sekali, Siti sudah bergegas menuju pasar.
En: Bright and early, Siti hurried to the market.
Id: Di pasar, ia bertemu dengan Budi, sahabatnya yang selalu mengenakan topi lebar khas petani.
En: There, she met Budi, her friend who always wore a wide-brimmed farmer's hat.
Id: Budi memiliki rambut yang sangat keriting dan sering kali orang-orang mengira rambutnya seperti buah durian.
En: Budi had very curly hair, often mistaken for durian spikes.
Id: Mereka berdua sering bercanda tentang hal ini.
En: They often joked about this.
Id: Sambil berjalan dan menikmati suasana pasar yang penuh dengan warna dan suara, Siti terpesona dengan buah-buah yang dipajang di setiap kios.
En: As they walked through the vibrant and bustling market, Siti was captivated by the colorful array of fruits displayed at each stall.
Id: Tumpukan buah-buahan segar dengan warna-warni yang cerah menarik perhatian matanya.
En: Piles of fresh, bright fruits caught her eye.
Id: Namun, dalam keramaian itu, Siti terpisah dari Budi.
En: However, amidst the hustle and bustle, Siti got separated from Budi.
Id: Ia mulai mencari Budi, tapi karena banyaknya orang, hal itu tidaklah mudah.
En: She began searching for him, but in the crowd, it was not easy.
Id: Siti mulai berjalan lebih cepat sambil memanggil-manggil nama Budi.
En: Siti started walking faster, calling out Budi’s name.
Id: Tiba-tiba, Siti melihat sesuatu yang mirip dengan rambut keriting Budi.
En: Suddenly, Siti saw something resembling Budi's curly hair.
Id: Tanpa berpikir panjang, ia berlari mendekat dan berkata, "Budi, kau kemana saja? Aku mencarimu!" dengan senyum ceria.
En: Without hesitation, she ran up and said, "Budi, where have you been? I've been looking for you!" with a cheerful smile.
Id: Namun, ketika dia mendekat, ia tersadar bahwa itu bukan kepala Budi, melainkan tumpukan buah durian yang besar.
En: But as she approached, she realized it wasn't Budi's head, but a large pile of durian fruits.
Id: Siti berdiri tertegun dan salah tingkah. Warnanya merah padam karena malu.
En: Siti stood embarrassed and flustered, her face turning crimson with shame.
Id: Orang-orang di sekitarnya mulai tersenyum dan beberapa tertawa kecil melihat kekonyolan yang dilakukan Siti.
En: People around started smiling and a few chuckled at Siti's blunder.
Id: "Budi!" teriak Siti tiba-tiba, karena dia melihat sahabatnya itu berdiri tidak jauh dari sana sambil tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu.
En: "Budi!" Siti suddenly shouted as she spotted her friend standing not far away, laughing heartily at the situation.
Id: "Siti, kau lucu sekali! Tidak pernah terbayangkan kau akan meminta maaf kepada durian!" kata Budi sambil terpingkal.
En: "Siti, you're so funny! I never imagined you would apologize to a durian!" said Budi, chuckling.
Id: Siti pun tertawa, memutuskan untuk tidak terlalu malu dengan apa yang terjadi.
En: Siti laughed, deciding not to be too embarrassed by what happened.
Id: Mereka menghabiskan sisa harinya di pasar, memilih-milih durian yang terbaik untuk dibawa pulang.
En: They spent the rest of the day at the market, choosing the best durians to take home.
Id: Ketika matahari mulai tenggelam dan pasar mulai sepi, Siti dan Budi pulang dengan tangan penuh membawa buah durian yang harum.
En: As the sun began to set and the market quieted down, Siti and Budi returned home with their hands full of fragrant durian fruits.
Id: Meskipun hari itu ada kejadian yang memalukan, ia merasa senang telah menghabiskan waktu dengan sahabatnya, dan tentu saja, dengan buah favoritnya.
En: Despite the embarrassing incident that day, Siti was happy to have spent time with her friend, and of course, with her favorite fruit.
Id: Kisah kecil ini akan menjadi kenangan yang manis dan tawaan yang abadi bagi mereka berdua.
En: This little story would be a sweet memory and a lasting laughter for both of them.
Id: Dan tentu saja, Siti berjanji pada dirinya sendiri untuk lebih berhati-hati lagi agar tidak mengira-ngira rambut Budi menjadi sesuatu yang lain.
En: And of course, Siti promised herself to be more careful not to mistake Budi's hair for something else.
Vocabulary Words:
- bustling: ramai
- spices: rempah-rempah
- adorn: menghiasi
- wide-brimmed: berpinggir lebar
- curly: keriting
- spikes: duri
- captivated: terpesona
- array: kumpulan
- piles: tumpukan
- separated: terpisah
- searching: mencari
- approached: mendekati
- embarrassed: tersipu
- flustered: bingung
- crimson: merah padam
- blunder: kekeliruan
- heartily: dengan gembira
- fragrant: harum
- incident: kejadian
- lasting: abadi
- laughter: tawaan
- promised: berjanji
- hesitation: keraguan
- spotting: melihat
- fragile: rapuh
- aroma: aroma
- senyum: smile
- bekas: remnants