Fluent Fiction - Indonesian: Durian Soccer: A Market Misadventure
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/durian-soccer-a-market-misadventure
Story Transcript:
Id: Pagi itu di pasar tradisional, keramaian sudah mulai terasa.
En: That morning at the traditional market, the hustle and bustle was already beginning to be felt.
Id: Di antara deretan lapak yang berjejer, bau harum rempah-rempah bercampur dengan aroma buah-buahan segar.
En: Among the rows of stalls, the fragrant smell of spices mixed with the aroma of fresh fruits.
Id: Di sudut pasar, ada Budi yang sedang berjalan bersama dengan temannya, Siti, mencari bahan-bahan untuk memasak.
En: In a corner of the market, Budi was walking with his friend, Siti, looking for ingredients to cook.
Id: Budi, anak muda yang lincah dan suka bercanda, selalu membuat suasana menjadi lebih meriah.
En: Budi, a lively and playful young man, always enlivened the atmosphere.
Id: Siti, yang lebih tenang dan berpikir sebelum bertindak, seringkali menjadi penyeimbang Budi yang terlalu bersemangat.
En: Siti, who was calmer and thoughtful before acting, often balanced Budi's excessive enthusiasm.
Id: Mereka melewati berbagai lapak, dari penjual sayur sampai penjual ikan.
En: They passed various stalls, from vegetable vendors to fish sellers.
Id: Matahari semakin tinggi, dan semakin banyak orang yang berdatangan untuk berbelanja.
En: As the sun rose higher, more and more people came to shop.
Id: Suasana pasar menjadi ramai, suara tawar-menawar terdengar di mana-mana.
En: The market became lively, and the sounds of bargaining could be heard everywhere.
Id: Saat berjalan, Budi terpikat oleh sebuah durian yang tergeletak di salah satu lapak.
En: While walking, Budi was captivated by a durian lying on one of the stalls.
Id: Durian itu besar dan bentuknya hampir sempurna, bagaikan bola.
En: The durian was large and almost perfectly round, resembling a ball.
Id: Tanpa berpikir panjang, Budi tertawa dan berkata, "Lihat ini, Siti!
En: Without much thought, Budi laughed and said, "Look at this, Siti!
Id: Bisa sepak bola dengan durian!
En: Playing soccer with a durian!"
Id: "Sebelum Siti sempat mencegah, Budi sudah menendang durian itu dengan kuat.
En: Before Siti could stop him, Budi had already kicked the durian hard.
Id: Durian berguling dengan cepat, melintasi jalan sempit pasar yang dipenuhi oleh kerumunan orang yang berbelanja.
En: The durian rolled quickly, crossing the narrow market street filled with crowds of people shopping.
Id: Kejadian itu membuat kekacauan di mana-mana.
En: The incident caused chaos everywhere.
Id: Penjual kaget melihat durian tersebut meluncur di antara lapak mereka, menghindarkan diri dari 'bola' tak terduga itu.
En: The vendors were shocked to see the durian rolling between their stalls, dodging the unexpected 'ball'.
Id: Orang-orang yang berada di pasar mulai tertawa melihat kejadian itu, termasuk Siti yang tidak bisa menahan tawanya meski merasa Budi sudah berbuat terlalu jauh.
En: People in the market started laughing at the sight, including Siti, who couldn't help but laugh despite feeling that Budi had gone too far.
Id: Durian itu akhirnya terhenti setelah menabrak tong sampah dengan bunyi yang cukup keras.
En: The durian finally stopped after hitting a trash bin with a loud sound.
Id: Penjual durian yang durian nya ditendang Budi datang dengan wajah tidak percaya.
En: The durian seller whose durian was kicked by Budi came with an incredulous face.
Id: Dia melihat kerumunannya yang rusak dan wajah bingung banyak orang.
En: He looked at his disrupted stall and the bewildered faces of many people.
Id: Budi, yang merasa bersalah, dengan segera meminta maaf kepada penjual durian tersebut.
En: Feeling guilty, Budi quickly apologized to the durian seller.
Id: Dengan sifat yang murah hati, penjual durian itu hanya tertawa dan berkata, "Sudahlah!
En: With a generous nature, the durian seller just laughed and said, "It's alright!
Id: Lain kali hati-hati, ya.
En: Be careful next time, okay.
Id: Kamu mau mencoba durian ini tidak?
En: Do you want to try this durian?"
Id: "Budi merasa lega dan membeli durian tersebut sebagai ganti rugi, lalu memberikannya kepada Siti.
En: Budi felt relieved and bought the durian as compensation, then gave it to Siti.
Id: Siti menerima durian itu dengan senyuman, menggoda Budi bahwa kali ini dia harus membawanya dengan hati-hati, tidak dengan tendangan.
En: Siti accepted the durian with a smile, teasing Budi that this time he had to handle it carefully, not with a kick.
Id: Sampai di rumah, mereka berdua membuka durian itu dan menikmatinya dengan senang hati.
En: Back at home, the two of them opened the durian and enjoyed it happily.
Id: Kekacauan pagi itu berakhir dengan tawa dan pelajaran yang berharga untuk Budi, yaitu selalu pikirkan dulu sebelum bertindak, terutama di pasar ramai yang penuh dengan penjual dan pembeli.
En: The chaos of that morning ended with laughter and a valuable lesson for Budi: always think before acting, especially in a bustling market full of sellers and buyers.
Vocabulary Words:
- hustle and bustle: keramaian
- fragrant: harum
- stalls: lapak
- aroma: aroma
- ingredients: bahan-bahan
- lively: hidup
- captivated: terpikat
- durian: durian
- chaos: kekacauan
- vendors: penjual
- compensation: ganti rugi
- bargaining: tawar-menawar
- disrupted: rusak
- bewildered: bingung
- generous: murah hati
- teasing: menggoda
- relieved: lega
- handled: ditangani
- incredulous: tidak percaya
- excessive: berlebihan
- laughter: tawa
- valuable: berharga
- lesson: pelajaran
- bustling: ramai
- smile: senyuman
- thoughtful: berpikir
- enthusiasm: semangat
- shocked: kaget
- balancing: menyeimbangkan
- unexpected: tak terduga