Fluent Fiction - Indonesian: Gallery Glows: Kartika's Stunning Exhibition and Team Triumph
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/gallery-glows-kartikas-stunning-exhibition-and-team-triumph
Story Transcript:
Id: Di hari yang cerah di musim kemarau, National Gallery of Indonesia terasa hidup.
En: On a bright day in the dry season, the National Gallery of Indonesia felt alive.
Id: Udara hangat membawa semangat baru ke dalam ruangan yang penuh dengan lukisan indah.
En: The warm air brought a new spirit into the room full of beautiful paintings.
Id: Kartika, seorang seniman muda, sibuk mempersiapkan pameran seni yang sangat dinantikan.
En: Kartika, a young artist, was busy preparing for a highly anticipated art exhibition.
Id: Setiap lukisan adalah hasil kerja keras dan dedikasinya.
En: Every painting was the result of her hard work and dedication.
Id: "Budi, apakah lampu ini sudah tepat?
En: "Budi, is this lighting right?"
Id: " tanya Kartika sambil melihat sebuah lukisan dengan cemas.
En: Kartika asked while anxiously looking at a painting.
Id: Dia menginginkan segalanya sempurna.
En: She wanted everything to be perfect.
Id: Budi, teknisi pencahayaan yang handal, berdiri di atas tangga, memasang lampu.
En: Budi, a skilled lighting technician, stood on a ladder, adjusting the lights.
Id: "Kartika, tenang saja.
En: "Kartika, just relax.
Id: Saya sedang atur sudutnya.
En: I’m adjusting the angle.
Id: Akan terlihat sangat bagus, percayalah," jawab Budi dengan senyum hangat.
En: It will look great, trust me," replied Budi with a warm smile.
Id: Dia tahu betapa penting pameran ini bagi Kartika.
En: He knew how important this exhibition was for Kartika.
Id: Namun, Kartika masih merasa gelisah.
En: However, Kartika still felt uneasy.
Id: Apa yang akan dikatakan orang-orang tentang karyanya?
En: What would people say about her work?
Id: Apakah mereka akan menyukainya?
En: Would they like it?
Id: Waktu semakin mendekati pembukaan pameran.
En: Time was drawing closer to the exhibition opening.
Id: Kartika melihat sekeliling ruangan.
En: Kartika looked around the room.
Id: Lukisan-lukisan sudah ditempatkan dengan sempurna, dan lampu-lampu disusun dengan rapi oleh Budi.
En: The paintings were perfectly placed, and the lights were neatly arranged by Budi.
Id: Tapi kegelisahan tetap menghantui.
En: But the anxiety persisted.
Id: "Budi, aku takut kalau orang-orang tidak akan suka," kata Kartika, suaranya gemetar.
En: "Budi, I'm afraid people won't like it," said Kartika, her voice trembling.
Id: Budi turun dari tangga dan menatap Kartika dengan serius.
En: Budi climbed down from the ladder and looked at Kartika seriously.
Id: "Kamu tahu, Kartika, menghadirkan seni kepada dunia itu tentang berbagi.
En: "You know, Kartika, bringing art to the world is about sharing.
Id: Percayalah pada diri sendiri dan karya kamu.
En: Trust in yourself and your work."
Id: "Kartika mengangguk, mengambil napas dalam-dalam.
En: Kartika nodded, taking a deep breath.
Id: Dia memutuskan untuk meminta saran dari Budi tentang bagaimana menonjolkan lukisannya lebih baik.
En: She decided to ask Budi for advice on better highlighting her paintings.
Id: "Budi, apa menurutmu ada cara lain untuk menonjolkan lukisan-lukisan ini?
En: "Budi, do you think there's another way to highlight these paintings?"
Id: "Budi memandang lukisan-lukisan itu sejenak, lalu berkata, "Bagaimana kalau kita tambahkan beberapa lampu tambahan untuk memberikan efek dramatis?
En: Budi looked at the paintings for a moment, then said, "How about we add a few extra lights to create a dramatic effect?
Id: Cahaya bisa menjadi medium yang kuat.
En: Light can be a powerful medium."
Id: "Sebelum mereka bisa memulai, tiba-tiba lampu seluruh galeri padam.
En: Before they could start, the entire gallery suddenly went dark.
Id: Kartika merasa panik merayap naik ke punggungnya.
En: Panic crept up Kartika's spine.
Id: "Bagaimana ini?
En: "What now?
Id: Pameran mulai sebentar lagi!
En: The exhibition is about to start!"
Id: "Budi tetap tenang.
En: Budi remained calm.
Id: "Tenang, Kartika.
En: "Relax, Kartika.
Id: Aku akan memperbaikinya.
En: I'll fix it."
Id: " Dengan cepat dia mengambil alat-alatnya dan mulai memeriksa sistem listrik.
En: He quickly grabbed his tools and began checking the electrical system.
Id: Waktu terus berjalan.
En: Time kept ticking.
Id: Kartika menunggu dengan gugup.
En: Kartika waited nervously.
Id: Dia mendengar suara-suara orang yang mulai berdatangan di luar galeri.
En: She could hear the sounds of people gathering outside the gallery.
Id: Dalam hati, ia berdoa semoga Budi bisa menyelesaikan masalah ini.
En: In her heart, she prayed that Budi could resolve the issue.
Id: Tiba-tiba, lampu-lampu menyala kembali.
En: Suddenly, the lights came back on.
Id: Galeri kembali hidup dengan cahaya yang indah.
En: The gallery came to life again with beautiful light.
Id: Budi berhasil mengatasi masalah teknis itu dengan cepat.
En: Budi had managed to quickly solve the technical problem.
Id: Kartika merasa lega, lalu memeluk Budi dengan penuh syukur.
En: Kartika felt relieved and hugged Budi gratefully.
Id: Saat pengunjung memasuki galeri, mereka terpesona oleh karya-karya Kartika.
En: As visitors entered the gallery, they were mesmerized by Kartika's works.
Id: Setiap lukisan terlihat menakjubkan dalam pencahayaan yang dirancang Budi.
En: Each painting looked stunning under the lighting designed by Budi.
Id: Ucapan positif dan pujian mengalir dari para pengunjung.
En: Positive remarks and praises flowed from the visitors.
Id: Kartika melihat ke arah Budi dan tersenyum.
En: Kartika looked towards Budi and smiled.
Id: Dia belajar sesuatu yang penting hari ini—kepercayaan dan kerja sama adalah kunci.
En: She learned something important today—trust and teamwork are key.
Id: Tanpa bantuan Budi, momen ini tidak akan mungkin terjadi.
En: Without Budi’s help, this moment wouldn't have been possible.
Id: Dan dengan itu, Kartika merasa lebih siap menghadapi dunia seni, tidak sendirian, tapi sebagai bagian dari tim yang hebat.
En: And with that, Kartika felt more ready to face the art world, not alone, but as part of a great team.
Vocabulary Words:
- bright: cerah
- season: musim
- alive: hidup
- anticipated: dinantikan
- dedication: dedikasi
- anxiously: cemas
- lighting: pencahayaan
- technician: teknisi
- ladder: tangga
- adjusting: mengatur
- uneasy: gelisah
- persistence: kegelisahan
- trembling: gemetar
- medium: medium
- dramatic: dramatis
- panic: panik
- electrical system: sistem listrik
- ticking: terus berjalan
- quickly: dengan cepat
- resolve: menyelesaikan
- mesmerized: terpesona
- stunning: menakjubkan
- remarks: ucapan
- praises: pujian
- teamwork: kerja sama
- key: kunci
- tools: alat-alat
- relieved: lega
- gratefully: penuh syukur
- gathering: berdatangan