Fluent Fiction - Indonesian: High Stakes and New Beginnings: A Night in Jakarta's Underworld
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/high-stakes-and-new-beginnings-a-night-in-jakartas-underworld
Story Transcript:
Id: Jakarta di malam hari, suara gemuruh kendaraan menjadi latar belakang.
En: Jakarta at night, the roar of vehicles forming the background noise.
Id: Di sebuah ruangan remang-remang, aroma asap rokok bercampur dengan bau harum dupa dari perayaan Idul Adha.
En: In a dimly lit room, the aroma of cigarette smoke mixed with the sweet scent of incense from the Idul Adha celebrations.
Id: Sania duduk di meja poker, jantungnya berdegup kencang.
En: Sania sat at the poker table, her heart pounding.
Id: Dia tak hanya bermain untuk uang, tapi juga untuk keluarganya.
En: She wasn’t just playing for money, but also for her family.
Id: Mereka terhimpit utang besar.
En: They were burdened with a huge debt.
Id: Di seberang meja, Raka memandang dengan tajam.
En: Across the table, Raka stared intently.
Id: Dia bukan hanya ingin memenangkan uang, tapi juga mencari sesuatu lebih dari itu.
En: He didn’t just want to win money but was also searching for something more.
Id: Dunia poker adalah tempat dia bisa merasakan denyut nadi kehidupan.
En: The world of poker was where he could feel the pulse of life.
Id: Raka sudah lama merasa kosong, tak ada hubungan emosional yang berarti dalam hidupnya.
En: Raka had long felt empty, without any significant emotional connection in his life.
Id: Permainan dimulai.
En: The game began.
Id: Sania mencoba strategi baru, mengandalkan kecerdasannya yang cepat.
En: Sania tried a new strategy, relying on her quick intelligence.
Id: Dia tahu harus bagaimana menjaga wajah tetap tenang.
En: She knew exactly how to keep a straight face.
Id: Tapi, di dalam lubuk hati, dia sangat tertekan.
En: But deep down, she was extremely stressed.
Id: Kartu demi kartu dibagikan.
En: Card after card was dealt.
Id: Kompetisi semakin sengit.
En: The competition grew more intense.
Id: Di tengah permainan, Sania dan Raka sering saling bertukar tatapan.
En: During the game, Sania and Raka often exchanged glances.
Id: Ada sesuatu dalam mata Raka yang membuat Sania merasa aneh, seolah dia bisa membaca hatinya.
En: There was something in Raka's eyes that made Sania feel strange, as if he could read her heart.
Id: Dalam satu putaran yang sangat menegangkan, mereka berdua bertemu langsung.
En: In a particularly tense round, the two faced each other directly.
Id: Raka memperhatikan kecemasan di wajah Sania.
En: Raka noticed the anxiety on Sania’s face.
Id: Dia merasakan ada sesuatu yang lebih dalam di balik usaha kerasnya memenangkan permainan ini.
En: He sensed that there was something deeper behind her hard effort to win this game.
Id: "Sania," bisik Raka di sela-sela permainan.
En: "Sania," Raka whispered between the games.
Id: "Kenapa kamu bermain begitu keras malam ini?
En: "Why are you playing so hard tonight?"
Id: "Sania terdiam sejenak.
En: Sania paused for a moment.
Id: Dia bimbang apakah harus jujur atau tidak.
En: She hesitated about whether to be honest or not.
Id: Tapi melihat mata Raka yang penuh perhatian, Sania merasa aman untuk bercerita.
En: But seeing Raka's attentive eyes, Sania felt safe to share.
Id: "Aku butuh uang ini untuk keluargaku," katanya pelan.
En: "I need this money for my family," she said softly.
Id: "Kami terlilit utang.
En: "We are buried in debt."
Id: "Raka merasakan empati.
En: Raka felt empathy.
Id: Tanpa berpikir panjang, dia membuat keputusan besar dalam hidupnya.
En: Without thinking twice, he made a big decision in his life.
Id: "Aku di sini bukan sekadar untuk menang," jawabnya.
En: "I’m here not just to win," he responded.
Id: "Aku mencari sesuatu yang lebih dari ini.
En: "I’m looking for something more than this.
Id: Dan mungkin, aku menemukannya.
En: And maybe, I’ve found it."
Id: "Putaran terakhir tiba.
En: The final round arrived.
Id: Kartu di tangan Sania tak terlalu baik.
En: Sania’s hand wasn’t too good.
Id: Dia melihat Raka dengan mata penuh harapan.
En: She looked at Raka with hopeful eyes.
Id: Dalam hati, Raka tahu apa yang perlu dia lakukan.
En: In his heart, Raka knew what he needed to do.
Id: Mereka berdua, dengan sejenak tatapan penuh pengertian, memutuskan untuk fold.
En: Both of them, with a moment of understanding glances, decided to fold.
Id: Permainan berhenti, keheningan menyelimuti ruangan.
En: The game stopped, and silence enveloped the room.
Id: Mereka meninggalkan meja bersama, merasakan kelegaan yang sama.
En: They left the table together, feeling the same relief.
Id: Malam itu, di bawah langit Jakarta yang penuh bintang, Sania dan Raka menemukan harapan baru.
En: That night, under Jakarta’s starry sky, Sania and Raka found new hope.
Id: Sania tak lagi merasa sendiri.
En: Sania no longer felt alone.
Id: Ada seseorang yang memahami perasaannya.
En: There was someone who understood her feelings.
Id: Raka akhirnya merasakan kehangatan hubungan emosional yang tulus.
En: Raka finally felt the warmth of a genuine emotional bond.
Id: Kehangatan malam Idul Adha memeluk mereka berdua.
En: The warmth of the Idul Adha night embraced them both.
Id: Ini bukan sekadar akhir dari sebuah permainan, tapi awal dari sebuah cerita baru.
En: It wasn’t just the end of a game, but the beginning of a new story.
Id: Sebuah bab yang penuh harapan dan cinta.
En: A chapter full of hope and love.
Id: Di luar, suara takbir bergema.
En: Outside, the sound of Takbir echoed.
Id: Sania dan Raka, berjalan berdua, meninggalkan ruangan dengan langkah pasti.
En: Sania and Raka walked together, leaving the room with determined steps.
Id: Mereka tahu, tantangan masih ada, tapi dengan kebersamaan, mereka siap menghadapinya.
En: They knew challenges still lay ahead, but with togetherness, they were ready to face them.
Id: Dengan senyum di wajah, mereka siap menyongsong hari baru.
En: With smiles on their faces, they were ready to welcome a new day.
Vocabulary Words:
- roar: gemuruh
- dimly: remang-remang
- aroma: aroma
- incense: dupa
- heart pounding: jantungnya berdegup kencang
- burdened: terhimpit
- huge debt: utang besar
- stared intently: memandang dengan tajam
- pulse: denyut nadi
- emotional connection: hubungan emosional
- strategy: strategi
- quick intelligence: kecerdasannya yang cepat
- straight face: wajah tetap tenang
- stressed: tertekan
- competition: kompetisi
- exchange glances: saling bertukar tatapan
- anxiety: kecemasan
- empathy: empati
- final round: putaran terakhir
- hopeful eyes: mata penuh harapan
- understanding glances: tatapan penuh pengertian
- relief: kelegaan
- genuine: tulus
- embraced: memeluk
- chapter: bab
- echoed: bergema
- determined steps: langkah pasti
- challenges: tantangan
- togetherness: kebersamaan
- welcoming: menyongsong