Fluent Fiction - Indonesian: Spilled Beans & Budding Bonds
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/spilled-beans-budding-bonds
Story Transcript:
Id: Di sebuah sudut kota yang ramai, terdapat warung kopi kecil yang selalu dipenuhi oleh aroma kopi yang harum.
En: In a bustling corner of the city, there was a small coffee shop always filled with the fragrant aroma of coffee.
Id: Di warung itulah, cerita kita bermula.
En: It's in this shop that our story begins.
Id: Siti, dengan buku catatannya, duduk sendirian di meja pojok sambil menyesap kopi panasnya.
En: Siti, with her notebook, sat alone at a corner table sipping her hot coffee.
Id: Matahari baru saja mulai menampakkan sinarnya.
En: The sun had just started to show its light.
Id: Budi yang baru saja parkir sepeda motornya di depan warung, melangkah masuk dengan semangat pagi.
En: Budi, who had just parked his motorbike in front of the shop, walked in with morning enthusiasm.
Id: Ketika Budi sedang memesan kopi favoritnya, dia tidak sengaja bertabrakan dengan Siti yang baru bangun untuk mengisi ulang gula di mejanya.
En: As Budi ordered his favorite coffee, he accidentally bumped into Siti, who had just woken up to refill the sugar at her table.
Id: Kopi di tangan Siti tumpah dan membekas di atas pangkuan Budi.
En: The coffee in Siti's hand spilled and left a mark on Budi's lap.
Id: "Aduh, maafkan saya!
En: "Oh, I'm so sorry!"
Id: " pekik Siti sambil terkejut.
En: exclaimed Siti, startled.
Id: Budi hanya bisa tertawa kecil seraya mengelap celananya.
En: Budi could only laugh softly as he wiped his pants.
Id: "Tidak apa-apa, ini hanya celana.
En: "It's okay, it's just pants.
Id: Yang penting, kamu tidak terbakar, kan?
En: The important thing is, you're not burned, right?"
Id: "Siti, yang merasa sangat malu, mencoba membuat lelucon.
En: Feeling very embarrassed, Siti tried to make a joke.
Id: "Eh, ini harusnya bukan hanya kopi 'hangat', tapi 'hot' seperti dramanya.
En: "Well, it shouldn't just be 'warm' coffee, but 'hot' like the drama."
Id: "Tertawa bersama, mereka berdua mulai berkenalan.
En: Laughing together, they started to get to know each other.
Id: Namun, saat Siti kembali hendak duduk, kakinya tersandung kursi dan secara refleks, dia kembali menumpahkan secangkir kopi yang baru diambil Budi.
En: However, as Siti tried to sit back down, she tripped over a chair and reflexively spilled another cup of coffee that Budi had just picked up.
Id: "Oh tidak, lagi?
En: "Oh no, again?"
Id: " seru Budi sambil berdiri dan melompat ke sisi untuk menghindari aliran kopi.
En: exclaimed Budi as he stood up and jumped to the side to avoid the coffee flow.
Id: Siti yang panik, langsung berlari ke arah Budi untuk membersihkan celananya.
En: Panicked, Siti immediately ran towards Budi to clean his pants.
Id: Namun, Budi, yang ingin menghindari kejadian lain, mulai berlari keliling warung kopi yang sempit.
En: But Budi, wanting to avoid another mishap, started running around the narrow coffee shop.
Id: Para pengunjung warung kopi menjadi saksi kejar-kejaran yang tak terduga dan lucu antara Siti dan Budi.
En: The coffee shop patrons became witnesses to the unexpected and funny chase between Siti and Budi.
Id: Ada yang tertawa, ada pula yang memberikan ruang bagi kedua tokoh kita yang sedang sibuk dengan 'tarian' mereka yang tak terkoordinasi.
En: Some laughed, while others made way for our two characters, who were busy with their uncoordinated 'dance'.
Id: Setelah beberapa putaran, akhirnya Budi terjatuh karena tersandung tas pengunjung lain yang diletakkan di lantai.
En: After a few rounds, Budi finally tripped over another visitor's bag that was left on the floor.
Id: Siti yang melihatnya, segera menghentikan langkah dan menawarkan tangannya untuk membantu Budi berdiri.
En: Seeing this, Siti stopped and offered her hand to help Budi up.
Id: "Mungkin ini tanda bahwa saya harus sering datang ke sini untuk menciptakan lebih banyak memori, ya?
En: "Maybe this is a sign that I should come here often to create more memories, huh?"
Id: " kata Budi sambil tersenyum.
En: said Budi with a smile.
Id: Siti tertawa, "Ya, tapi mungkin tanpa tumpahan kopi kali ini.
En: Siti laughed, "Yes, but maybe without the coffee spills this time."
Id: "Akhir cerita, Siti dan Budi menjadi teman baik.
En: In the end, Siti and Budi became good friends.
Id: Mereka sering teringat akan pertemuan pertama yang kocak itu, dan warung kopi kecil itu menjadi saksi bisu pertemanan yang terjalin dari sebuah kecelakaan lucu.
En: They often remembered that comical first encounter, and the small coffee shop became a silent witness to the friendship formed from a funny accident.
Id: Dan setiap kali mereka bertemu, mereka selalu memilih tempat duduk yang jauh dari jalur lalu lintas kopi!
En: And every time they met, they always chose seats far from the coffee traffic lane!
Vocabulary Words:
- bustling: ramai
- fragrant aroma: aroma yang harum
- coffee shop: warung kopi
- filled: dipenuhi
- notebook: buku catatan
- corner table: meja pojok
- sipping: menyesap
- motorbike: sepeda motor
- enthusiasm: semangat
- accidentally: tidak sengaja
- bumped into: bertabrakan dengan
- refill: mengisi ulang
- spilled: tumpah
- startled: terkejut
- laugh softly: tertawa kecil
- wiped: mengelap
- pants: celana
- burned: terbakar
- embarrassed: malu
- make a joke: membuat lelucon
- laughing together: tertawa bersama
- trip over: tersandung
- reflexively: secara refleks
- coffee flow: aliran kopi
- panicked: panik
- ran towards: berlari ke arah
- clean: membersihkan
- mishap: kejadian
- started running around: mulai berlari keliling
- witnesses: saksi