Sebuah riset menunjukkan bahwa seorang anak berusia 1 tahun mendengar kata tidak 400 kata per hari. Kata tidak itu bervariasi dari kata “tidak boleh..., jangan, eit eit tidak ya.. Baik dari orang tuanya, kakak, om atau tantenya, atau kakek dan neneknya. Saat anak itu menjadi anak usia belasan tahun paling tidak dia sudah mendengar 200.000 kali kata tidak atau yang semisal dengan kata itu. Dan saat menjadi remaja di bangku SMA paling tidak dia sudah mendengar 400.000 kali kata tidak. Demikian seterusnya saat menjadi dewasa seseorang telah mendengar kata tidak jutaan kali.
Dan apa yang terjadi pada kita dengan kata tidak ini? Kita semua menjadi terbiasa dengan kata tidak bukan? Selama ini kita baik-baik saja kalaui mendengar kata tidak. Yahh. OK lah, baiklah, sipp, no worries, no problem...begitu kata kita saat teman atau keluarga mengatakan tidak.
Tapi saat kita mulai menjual, menjadi entrepreneur, menjadi pengusaha, sales profesional, menjadi network marketing, kata tidak menjadi seperti monster yang menakutkan. Dua suku kata yang paling kita takut mendengarnya, ti -dak. Kata yang sangat singkat inilah yang membuat hilang nya semangat kita. Meruntuhkan visi dan mimpi besar kita. Mengubah semangat yang menggebu menjadi kering dan lemah.
view more